Phone / Whatsapp: +6281353985589 info@luisaturnip.com   💙   Subscribe untuk dapat GIVE AWAY + FREE VIDEO + DIET Email

Dia bangun pagi pagi subuh, menyikat gigi dan membersihkan wajahnya, lalu mulai bernyanyi sebelum dia menaikkan topik- topik doanya setiap pagi. Dia berdoa untuk kedamaian bangsa dan negaranya supaya masyarakat Indonesia aman, maju dan sejahtera,  kemudian berdoa untuk orang orang dekatnya seperti keluargnya, temanya dan kekasihnya. Dialah wanita yang setiap minggu pergi ke Gereja, dan yang setiap Selasanya berkumpul dengan saudara seimannya untuk berdoa, bernyanyi berbagi ide sambil membantu orang orang yang membutuhkan.

Wanita yang berteman dengan semua orang, yang tak pandang status pendidikan, suku, ekonomi, agama, maupun budaya. Dia penuh rasa hormat untuk temanya entahkan itu sama maupun tidak sama keyakinannya. Dia mengucapkan selamatan untuk temannya yang sedang menunaikan ibadah Puasa, dan mematikan lampu, memastikan tidak berisik ketika teman teman Hindunya melakukan Nyepi.

Pernahkan anda terpikir bila dialah juga wanita yang bisa melipat lipat tubuhnya? Yang bisa mencium lutut kakinya? Mungkin andapun akan meresa nyeri bila melihat gerakan gerakan yoganya. Dia sudah melakukannya separuh dari usianya, semenjak usianya beranjak dewasa
Ketika yoga dianggap bagian dari penyembahan untuk dewa Hindu dan Budha.
Ketika orang memberikan penghakiman langsung “yoga itu salah” sebelum mengetahui yoga dengan benar.
Ketika yoga mat atau yoga studia belum ada. Dia sendiri, secara rahasia, beryoga tak peduli walau teman paling dekatnya mengejeknya dengan manis, ” awas kesurupan” . Apa kata dia, apa kata wanita ini yang sudah mempelajari budaya Hindu dan Budha ini?

Apakah yoga itu haram?
Apakah yoga itu terlarang dihatinya?
Apakah yoga menyakiti kenyakinanya?

“YA” Jawabnya. “Ketika anda TIDAK TAHU BATASANYA, ketika anda bermediatasi dengan menggunakan mantra mantra yoga, ketika anda memanggil nama yang bukan Tuhan atau Allah anda”

Namaste

Luisa