July 2017 menjadi bulan istimewa kepada saya. Bagaimana tidak saya bertemu dan menghabiskan beberapa waktu dengan Miss Universe asal Uruguy melakukan yoga, berbagi kisah dan makan bersama. Bukan karena wanita ini selebrity karena saya sudah banyak mengajari yoga kepada banyak selebrity tetapi mereka tidak begitu meninggalkan kisah hati yang tersentuh. Saya percaya siapapun akan mengerti maksud saya bila mengenal wanita ini.
Beliau menceritakan seperti apa kehidupan para artis dan bagaimana enaknya hidup yang ditawarkan oleh kehidupan kepada mereka yang pernah disandang sebagai miss tercantik. Dan yang memang wanita ini sangat cantik luar dan dalam. Dari semua kisa yang digambarkannya, sepertinya wanita cantik ini tidak menjalani hebohnya kehidupan para model yang penuh pesta pora, hedonisme dan segala tawaran kemewahan. Saya juga tidak menduga kalau dia akan melakukan yoga ditempat yang sekalu kita anggap ndeso, dimana saya mengajar yoga yang terbuat dari kayu dan terbuka, tetapi bagi beliau semua hal ini natural dan ramah lingkungan. Saya sangat terpesona dengan sikapnya terhadap kehidupan ini dia tidak tinggal di Seminyak yang penuh dengan kerlap kerlip mewahya pesta. Dia bilang dia sangat menjaga dirinya fisik maupun spiritual dan itu adalah prioritasnya. ” saya tidak pergi berpesta pesta dengan teman teman model lain, saya tidak menerima tawaran tawaran mewah yang semuanya adalah gratis, saya lebih suka mendekatkan diri kepada diri saya sendiri, keluarga dan juga Tuhan ” tuturnya. Inilah yang membuat saya sangat kagum. Dia rendah hati, saya melihat pola pikir kita umumnya Indonesia tidak jauh dari dia, saya percaya anda akan jatuh cinta kepadanya seperti saya. Kesederhaannya membuat saya belajar bahwa seseorang itu bisa saja tetap membumi walau nama atau popolaritasnya sampai kelangit.
Saya melakukan yoga dengannya 2 hari. Saya tidak menduga ternyata kecintaannya terhadap yoga sangat dalam, dia bahkan ingin suatu hari membawa yoga ke negaranya karena dia menurutnya Uruguay perlu yoga. Stephany juga ingin menjadi guru yoga, sangat saya sayangkan karena saya tidak bisa melanjutkan mengajari beliau karena skedule saya yang padat dengan bookingan yang lain. Tetapi biarlah hidup yang mempertemukan, beliau bilang akan datang untuk melakukan Teacher Training. “Yang terbaik untuk Stephany!”
Memang benar pada akhirnya 1 pertanyaan yang tertinggal bukan seberapa mewah kita menjalani hidup kita tetapi seberapa banyak kita membagikan hidup kita kepada orang lain. Dan wanita ini juga mempunyai pemikiran yang sama. Sampai bertemu tahun 2018 Stephany!